Semut merupakan salah satu jenis serangga yang namanya dijadikan nama
salah satu surah di Al Qur’an, yaitu surah An-Naml. Dinamakan An-Naml
(semut) karena pada ayat 18 dan 19 surah ini berisikan tentang kisah
seekor pemimpin semut yang menginstruksikan anak buahnya untuk segera
masuk sarang karena nabi Sulaiman as dan tentaranya akan melewati tempat
itu. Nabi Sulaiman as yang mempunyai mu’jizat bisa mengerti suara hewan
kemudian merasa takjub atas kejadian tersebut dan mengucapkan syukur
kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kepadanya.
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor
semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu
tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari. Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An Naml: 17-18)