Darwin mengemukakan pernyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari
satu nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man yang
terbit tahun 1971. Sejak saat itu, para pengikut Darwin telah berusaha
untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah
melakukan berbagai penelitian, pernyataan “evolusi manusia” belum pernah
dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya di bidang fosil.
Kalangan masyarakat awam adalah korban
paling empuk dari teori ini, kebanyakan mereka umumnya tidak
mengetahui kenyataan ini, dan menganggap pernyataan evolusi manusia
didukung oleh berbagai bukti kuat itu adalah benar.
Sepanjang sejarah, terdapat
lebih dari 6000 spesies kera dari yang terkecil, sedang hingga besar
yang pernah hidup dan kebanyakan dari mereka telah punah. Fosil dari
6000 spesies kera-kera punah inilah yang memberikan sumber berlimpah
bagi evolusionis.
Ditulisnya skenario tentang
evolusi manusia dengan cara menyusun sejumlah tengkorak, sekehendak
hati mereka, berurutan dari spesies yang paling kecil ke paling besar
dan menyisipkan tengkorak-tengkorak dari sejumlah kaum kaum yang dimusnahkan di antara susunan ini.
Jika pembaca cermat, dalam buku-bukunyanya sendiri, darwin terlalu banyak menggunakan kata probably, yang berarti mungkin saja. Artinya dia sendiri belum yakin 100 persen akan teorinya.
Makhluk yang dinamai Australopithecus sendiri
hanyalah jenis kera yang telah punah. Australopithecus berarti “kera
daerah selatan”. Seluruh spesies Australo- pithecus, yang dimasukkan ke
dalam pengelompokan yang berbeda, sebenarnya hanyalah jenis kera punah
yang menyerupai Manusia Hutan atau ORANG HUTAN.
Ukuran tengkorak mereka adalah
sama, atau lebih kecil dari simpanse yang kita temui sekarang. Terdapat
bagian-bagian menonjol di bagian tangan dan kaki yang mereka gunakan
untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse masa kini, dan kaki mereka
memiliki kemampuan untuk berpegangan pada dahan pohon. Banyak ciri
lain seperti dekatnya jarak kedua mata, gigi geraham yang tajam,
struktur rahang bawah, lengan yang panjang, kaki yang pendek, yang
membuktikan makhluk ini tidaklah berbeda dari Manusia Hutan.
Dengan memperhatikan pada
kehidupan Manusia Hutan/ Orang Hutan dengan ciri volume otak, maka
jelas fosil fosil yang diduga manusia purba, yang ditemukan itu
sebenarnya BUKANLAH MANUSIA PURBA berwujud kera melainkan kera yang mempunyai struktur mirip manusia. Dengan kata lain fosil tersebut adalah BINATANG, ……….bukan manusia.
Dari dulu sampai sekarang
manusia tidak pernah berevolusi dalam hal fisik sebagaimana yang darwin
katakan. Kalau memang teori darwin benar, kenapa tidak ada satupun
manusia yang berevolusi ke bentuk lain yang lebih canggih. Dan
terpikirkah pembaca, jika teori evolusi itu benar, seharusnya makhluk
yang bernama monyet mungkin tidak akan pernah kita jumpai saat ini,
karena rentang waktu yang lama memungkinkan semua monyet berubah
menjadi manusia ?????? Adakah yang bisa menjawabnya????
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu (Adam), dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan (manusia) laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan SILATURRAHIM. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” ( QS. An-Nisaa’, ayat ke-1 )
Lalu perhatikan kalimat yang tercetak tebal pada petikan ayat diatas. Adakah Allah SWT menciptakan Adam lebih dari SATU ?????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar